Keaneka Ragaman Hayati

Indahnya Negeri ini Dengan Aneka Macam Bunga

Fashion Show

Fashion Show Dengan Bahan Daur Ulang Limbah

Halaman Madrasah

Suasana Sekolah Nan Asri

Audiensi di Kemenkes RI

Penerimaan Piala LLSS NAsional 2012

Air Sumber Kehidupan

Selamatkan Sungai Dari Sampah bentuk kepedulian Menyelamatkan Kehidupan

Pelatihan Pengolahan Sampah Domestik Rumah dan Sekolah

Kamis, Desember 20, 2012 |

        MAN Jombang dengan program adiwiyatanya hari ini  Rabu (20/12/2012) melaksanakana pelatihan pengolahan sampah domestik rumah dan sekolah di Aula MAN Jombang. Kegiatan ini ditujukan untuk menanamkan budaya peduli dengan lingkungan kepada seluruh warga sekolah. Kegiatan ini diselenggarakan berkat kerjasama dengan LSM Sahabat Lingkungan. Peserta kegiatan ini bukan hanya guru dan siswa MAN Jombang saja tapi juga melibatkan beberapa siswa dan guru dari 15 sekolah dan madrasah imbas/binaan MAN Jombang.
       Dalam kegiatan ini dibagi menjadi 4 sesi penting:
1. Pembukaan Kegiatan,
2. Presentasi tentang masalah lingkungan saat ini,
3. Kegiatan Menanam Bersama,
4. Praktik Pembuatan Kompos dan Biogas.

Read More

TEKNIK PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT DALAM JABATAN FUNGSIONAL GURU BERDASARKAN PERMENEG PAN DAN RB NOMOR 16 TAHUN 2009

Minggu, Desember 16, 2012 |

Oleh:
Syamsul Ma'arif, M.Pd
(Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum MAN Jombang)
A. Pendahuluan
Pada bab XIII pasal 46 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya disebutkan bahwa : " Dengan berlakunya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku". Masih pada peraturan ini pada pasal 47 disebutkan bahwa "Peraturan Menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan". Karena peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 ditetapkan pada tanggal 10 November 2009, berarti berdasarkan pasal 47 di atas pemberlakuan peraturan ini mulai tanggal yang disebutkan di atas. Disamping Peraturan Menteri di atas terdapat pula Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepagawaian Negara Nomor : 03/V/PB/2010 dan Nomor : 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan bersama ini pada pasal 42 dikatakan bahwa : "Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013". Berdasarkan dua peraturan di atas maka dapat kita pahami bahwa pelaksanaan penilaian Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sudah bisa dilakukan sejak ditetapkannya kedua peraturan tersebut dalam arti penyesuaian-penyesuaian jabatan guru yang masih menggunakan peraturan lama (Permeneg PAN Nomor : 84 tahun 2003) dapat dilakukan sampai batas 31 Desember 2012.
Read More

Dengan Prinsip 3 N, belajar jadi mudah ......DIJAMIN!!

Minggu, Desember 16, 2012 |

by aliashari57




"Ah....susah banget pelajaran ini !!"
"Malas ah... pelajaran ini membosankan..."
"Gimana ya... caranya biar cepat paham materi ini??"
Berbagai kalimat diatas seringkali terucap oleh siswa bila menemui berbagai kesulitan dalam pemahaman materi suatu mata pelajaran. Padahal bapak ibu guru sudah menggunakan berbagai metode pembelajaran, baik yang secara tradisional (guru menjelaskan siswa cukup hanya mencatat dan mendengarkan) ataupun metode pembelajaran dengan menggunakan TIK ( bahan ajar multimedia).
Sasaran umum pembelajaran adalah memberikan pengetahuan berupa materi sehingga siswa menjadi paham dan mengerti. Jadi sebenarnya obyek utama adalah siswa.
Oleh karena itu kami sampaikan sebuah prinsip sederhana yang apabila dipahami dan diyakini akan mempermudah terjadinya proses transfer ilmu dari sang guru kepada murid.
Prinsip 3 N ( Niru , Niteni , Nambahi )
Prinsip 3 N yaitu Niru, Niteni, Nambahi yang diambil dari bahasa Jawa adalah sebuah prinsip pembelajaran alami yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dari bayi hingga dewasa.
NIRU (meniru)
Hal pertama adalah Niru (meniru). Sejak kita bayi, proses pembelajaran terjadi hanya karena kita cukup menirukan apa yang kita lihat dari orang tua dan sekitarnya.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran di kelas, pada tahap awalnya siswa cukup meniru dengan benar apa yang telah dilakukan oleh guru dalam penyelesaian soal. Dalam hal ini siswa diharapkan mencatat dengan benar rumus dan cara penyelesaian soal. Lakukanlah pencatatan cara penyelesaian dengan benar, kemudian ulangi kembali penyelesaian soal tanpa perlu melihat catatan. Apabila dalam proses ini Anda telah mampu menyelesaikan soal dengan cara yang sama persis dengan catatan penyelesaian Anda, maka Anda sudah melakukan proses NIRU secara benar. Lanjutkan dengan tahap berikutnya.
NITENI (mengamati)
Dalam bahasa Jawa arti niteni adalah memperhatikan atau mengamati. Setelah mampu menirukan cara penyelesaian soal dengan benar, Anda harus memperhatikan atau mengamati dengan cermat proses penyelesaian soal tersebut. Amati proses penyelesaiannya terutama beri perhatian khusus tentang garis besar penyelesaian soal
Setelah itu Anda akan mampu menyelesaikan soal-soal lain yang sama dengan proses penyelesaian yang sama persis seperti yang sudah Anda pelajari.
NAMBAHI (mengembangkan)
Tahap ini adalah yang paling penting, setelah meniru dan mengamati jangan berhenti disitu,karena kalau hanya bisa meniru kita akan terjebak menjadi penjiplak dan plagiator, oleh karena itu setelah pandai meniru dan menguasai prosesnya, kita harus bisa menambahkan sesuatu sehingga menjadi lebih baik dan lebih sempurna, disinilah development dan inovasi terjadi.
Oleh karena tingkat kesulitan dalam penyelesaian soal berbeda-beda, maka proses pengembangan ini sangat penting.
Setelah kedua proses NIRU dan NITENI telah Anda kuasai, maka dalam penyelesaian soal-soal yang bersifat pengayaan, Anda akan lebih mampu mengaplikasikan prosesnyha.
Ketiga tahap tersebut harus dilakukan berturutan, dan jika siklus ini dilakukan secara kontinyu maka proses pengembangan dan Inovasi dalam pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien .
"Tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas"

Read More